Senin, 28 April 2008

Mengkritisi Budaya Plagiat Kita

by Romi Satria Wahono

Berawal dari komentar mas Ardiansyah di artikel yang saya posting dua tahun lalu (24 Pebruari 2006), berjudul Arah SDM TI: Dari Spesialis ke Versatilis. Sahabat saya ini menemukan artikel yang mirip dengan tulisan saya di majalah BISKOM Edisi April 2008 halaman 63, yang ditulis oleh Tata Sutabri S.Kom, MM, dengan judul Perubahan Arah SDM TI Tahun 2010. Sebenarnya saya tidak terlalu menganggap penting masalah seperti ini karena sudah biasa artikel-artikel saya di-plagiat alias di-copy paste oleh adik-adik mahasiswa untuk tugas mandiri atau bahkan tugas akhir ;) .

Nah kebetulan hari minggu ini ada janji nganter Irsyad dan Hasan ke toko buku. Lewat counter majalah, kok jadi teringat lagi komentar om Ardi. Saya cari majalah BISKOM Edisi April 2008 itu, ehm … ketemu! Jujur saja, kaget dan trenyuh, karena kali ini yang meng-copy paste tulisan saya bukan mahasiswa, tapi pendidik alias dosen yang memiliki jabatan cukup tinggi sebagai Deputy Chairman of STMIK INTI Indonesia. Lebih trenyuh lagi, kenapa yang di-plagiat artikel itu? Itu bukan termasuk artikel terbaik yang pernah saya tulis lho … hehehe

Hasil scan artikel Majalah BISKOM Edisi April 2008 halaman 63 ada di bawah (klik untuk memperbesar). Untuk perbandingan, silakan baca artikel berjudul Arah SDM TI: Dari Spesialis ke Versatilis yang saya tulis 24 Pebruari 2006.

tata-sdmit2010.jpg

Saya mencoba mengurai model plagiat artikel ini dari dua sudut pandang:

1.

Bagian artikel yang mengalami perubahan alias modifikasi, yaitu: Judul, Nama Penulis, dan 6 Paragraf awal (beberapa paragraf bahkan full copy paste). Sumber prediksi yaitu Gartner Predictcs 2006 Special Report dihilangkan oleh penulis, padahal ini referensi utama dari analisa tulisan ini. Sebagai catatan, ide awal menulis artikel ini datang dari Majalah eBizzAsia yang saya beli ketika selesai meeting dengan om Donny BU, om Marta Adi dan om Ismail di Auto Mall SCBD, dua tahun lalu. Karena itu, kredit tetap saya berikan ke majalah eBizzAsia yang memberi motivasi saya untuk mempelajari laporan Gartner Group itu. Kredit dan sitiran juga tetap saya berikan ke Gartner Predictcs 2006 Special Report yang saya baca, karena sekali lagi ini adalah referensi utama dari tulisan saya (dalam dunia persilatan eh penulisan ilmiah, ini sifatnya haram dihilangkan! :) )
2.

Bagian artikel yang sama sekali tidak mengalami perubahan alias full copy paste adalah dua paragraf terakhir. Paragraf ini berupa poin-poin panjang yang saya tulis dengan bahasa dan gaya tulisan saya. Poin-poin paragraf terakhir ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi selama 10 tahun di Jepang, study, keluar masuk berbagai perusahaan IT di Jepang (bekerja part time maupun semi full time), mulai dari menjadi teknisi, engineer, developer, konsultan sampai lecturer. Paragraf terakhir ini, selain saya tulis di artikel berjudul Arah SDM TI: Dari Spesialis ke Versatilis di blog ini, juga pernah saya sisipkan untuk artikel berjudul Jadi Pebisnis IT Siapa Takut yang diterbitkan Majalah Kontan edisi Khusus September 2006 bertema Entrepreneurship. Bahasan ini juga sering saya masukkan ke beberapa slide saya ketika mengisi seminar bertema open source dan entrepreneurship. Materi seminar biasanya saya sediakan untuk di download, beserta rangkuman materi dalam bentuk posting di blog.

Poin utama yang ingin saya sampaikan berhubungan dengan masalah ini adalah:

*

Sangat menyesakkan dada karena budaya plagiat alias plagiarism alias copy-paste di Indonesia sudah masuk ke wilayah para dosen, pendidik dan pemegang jabatan di Universitas. Mereka seharusnya mereka memberi contoh yang baik kepada mahasiswa dan generasi muda, untuk tidak melakukan perbuatan kotor, tidak terpuji dan jauh dari etika keilmuwan ini. Sangat sulit mengharapkan munculnya generasi muda yang kreatif dan produktif, ketika sang pendidik tidak memberi contoh dan teladan yang baik bagaimana kreatif dan produktif memproduksi konten.
*

Kegiatan para copy-paster dan plagiator ini men-demotivasi para pedjoeang dan aktifis open content di Indonesia. Membuat para produsen dan creator open content, juga para blogger yang selama ini melakukan knowledge sharing dan membagi ilmu mereka dengan gratis melalui media Internet menjadi tidak nyaman.
*

Lisensi open content membolehkan siapapun untuk menggunakan, memodifikasi dan mendistribusikan ulang artikel dengan syarat bahwa tidak mengubah author dan menghilangkan lembar lisensinya. Pembajakan dalam ranah open content adalah ketika dua syarat terakhir itu tidak dipenuhi. Apalagi dengan menerbitkan ulang di sebuah media cetak dimana sang pembajak mendapatkan profit dari tulisan yang bukan hasil karyanya itu.
*

Beberapa artikel saya di blog RomiSatriaWahono.Net sering dipublikasi ulang oleh majalah-majalah komputer seperti Info Komputer, PC Plus, dsb. Redaktur dan wartawan majalah-majalah tersebut secara resmi meminta izin ke saya untuk memodifikasi dan mendistribusikan ulang artikel saya lewat media cetak yang mungkin memiliki segmen berbeda dengan media maya. Meskipun sebenarnya sesuai dengan lisensi open content di seluruh artikel saya (baik di IlmuKomputer.Com maupun RomiSatriaWahono.Net), mereka tidak perlu meminta izin khusus ke saya. Saya ingin memberi apresiasi kepada majalah-majalah tersebut karena sudah bertidak secara benar, menghormati lisensi dari artikel dengan tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
*

Deadline artikel untuk suatu majalah kadang memberi pressure kita sebagai penulis, kontributor atau pengajar. Saya sering akhirnya memutuskan menolak untuk mengisi artikel di sebuah majalah atau surat kabar, ketika benar-benar sedang tidak ada ide untuk menulis. Sebaiknya sikap ini berani kita ambil, dan bukan malah mengorbankan integritas kita dengan menulis artikel yang merupakan copy-paste (plagiat) dari artikel orang lain.
*

Untuk mahasiswa-mahasiswaku dan juga adik-adikku generasi muda di manapun berada, mari kita semua berusaha kreatif dan produktif menghasilkan konten yang positif. Jagalah etika keilmuwan, hormati lisensi dan berilah credit kepada siapapun yang terlibat dalam proses kreatif itu, sekecil apapun kontribusi mereka. Tiru dan teladani perilaku positif dari guru dan dosenmu, dan tinggalkan perilaku tidak terpuji dari mereka.

Mudah-mudahan kita semua tetap komitmen, konsisten dan pantang mundur dalam perdjoeangan untuk berbagi pengetahuan dan memberi solusi riil kepada rekan-rekan lain di manapun berada dengan ikhlash.

Jumat, 18 April 2008

Obsesi Cinta yang Hilang

Obsesi memenangkan sayembara Menulis.
"...salah satu diantara ribuan orang yang ingin menjadi penulis, itu salah satu obesi saya di samping obesi yang lain yang ingin saya raih dalam hidup saya yakni ingin jadi orang yang serba bisa dan bisa hidup di mana saja lewat karya. Saya merasa punya hasrat menulis ketika saya sadar beberapa tahun lalu, saya sudah termotivasi dunia coret sajak sejak SD-SMP, walau masih berbentuk coretan tinta di lingkungan surat cinta yang saya buat...."

Melihat Judul itu setiap orang pasti akan menilai dirinya bakal menjadi yang terbaik dan lebih dari orang lain. Kenapa karena pertanyaan itu akan sangat menimbulkan ego kita bangkit minimal satu level dari sebelunya. Seperti halnya diri saya yang akan saya ceritakan kepada anda setelah melihat ada pengumuman soal beasiswa di website yang memuat sayembara ini.

Saya mungkin salah satu diantara ribuan orang yang ingin menjadi penulis, itu salah satu obesi saya di samping obesi yang lain yang ingin saya raih dalam hidup saya yakni ingin jadi orang yang serba bisa dan bisa hidup di mana saja lewat karya. Saya merasa punya hasrat menulis ketika saya sadar beberapa tahun lalu, saya sudah termotivasi dunia coret sajak sejak SD-SMP, walau masih berbentuk coretan tinta di lingkungan surat cinta yang saya buat, meski tidak kurang banyak yang mencontek dari buku puisi atau surat cinta dan alhasil tidak sedikit juga yang menolak “Gombal!” sebagian besar idola saya minimal bilang demikian.

Buktinya saya beberapa kali menghujani kata-kata lewat surat cinta yang saya titip lewat teman dekat gadis-gadis cantik yang saya taksir waktu itu, memang tampang saya biasa ajah dan saya bisa di bilang tak tau malu, mungkin benar karena saya sadar akan hal tersebut ketika ada gadis cantik idola saya ketika SMP menolak saya mentah-mentah maklum dia cantik dan lagi kakak kelas saya, wajar dia bilang gitu karena waktu itu saya baru masuk di sekolah yang sama.

Waktu SMP saya sempat memberanikan diri meminjam mesin ketik milik pak lurah di kantor desa untuk memenuhi hasarat birahi saya yang kegatelan igin ketak-ketik buat puisi yang bisa di bilang basi. Cinta tidak jauh seputar itu, pacar yang cantik itu yang membuat saya termotivasi. Selain itu sering saya termotivasi karena banyak baca puisi yang di muat di majalah pelajar (MOP), karena biasanya setiap puisi yang di muat di bumbui kirim salam di bawahnya. Saya piker-pikir memang hasilnya banyak yang nihil walau sempat puisi saya ada yang di muat di madding sekolah tapi itu setelah saya terus berjuang menulis sampai masuk SLTA.

Di SMK (SLTA yang saya pilih), saya tidak menghentikan kebiasaan saya corat-coret malah saya sudah mulai asyik dengan sebuah buku agenda yang mencatat setiap perjalanan yang saya alami, maklum saya punya hobby baru pecinta alam, jadi membuat saya menemukan dunia saya kembali ketika keluar masuk gunung dan hutan. Untung saya masuk jurusan penjualan karena di SMK tidak ada jurusan sastra atau bahasa, jadi kebiasaan yang bisa di bilang gila kata teman-teman cowok di sekolah banci kata mereka karena saya cinta dengan sebuah agenda atau diary untuk menulis rayuan, agak sedikit tersalurkan dan terkontrol meski tidak jarang saya teriakan beberapa bait puisi saat gemas dengan ulah gadis impian.

“Kucinta kau kala dini hari, redam batuk memecah sunyi, dan nyanyian tukang becak yang mengadukan nasib pada langit…” , kutipan puisi juga dari hasil mencontek dari foto laser om saya yang kuliah di IKIP Djokjakarta waktu, dan sampai hafal saya ucapkan malah foto itu sudah tak ada lagi di tempatnya, malah saya sendiri tidak tau puisi siapa itu sebenarnya…aneh ya saya, gila ya?.

Keanehan saya yang lain saya sadari adalah saya sepertinya tidak bisa hidup dan belajar karena cinta. Sering saya berkali-kali tidak bisa menulis artikel di web atau blog pribadi saya gara-gara saya bilang kehilangan Mood. Hal itu praktis terjadi jika saya sendiri merasa tidak punya cinta atau saat saya rindu sosok kekasih. Sampai saya pernah berani keluar dari sebuah pekerjaan dan beberapa minggu tidak kuliah, gara sepontan saya di tinggal pacar. Bagi saya cinta adalah semangat dan sumber isnpirasi saya pada waktu itu apalagi cinta seorang kekasih.

Tapi akhir-akhir ini saya sudah sadar bahwa pendapat itu salah, mungkin tidak salah tapi lebih tepat tidak sepenuhnya benar. Saya yakin bisa menciptakan rasa cinta yang lebih kuat yaitu cinta pada diri sendiri. Saya harus terus menciptakan cinta untuk semangat saya berkarya, cinta pada diri sendiri, cinta pada pikiran dan imajinasi, cinta pada semua hal yang baik pasti akan terjadi jika saya terus eksis di sini sehingga saya merasa termotivasi.

Dan yang tidak kalah penting adalah saya harus yakin bahwa cinta yang paling kekal adalah cinta Tuhan pada hambanya, saya yakin saya masih punya Tuhan dan saya yakin akan membalas dengan cinta jika aku juga mencintainya. Dengan terus begitu semangat saya akan terus ada, dan secara otomatis cinta yang saya inginkan akan menemani saya selamnya.

“Saya akan terus berkarya!”

By mas ezra
Jakarta, 18 april 2008

Kamis, 17 April 2008

Cerita Si "LANTING"

by Mas ezra

"...dari bahan dan harganya, juga bentuknya si lanting ini juga biasa. Tidak ada yang istimewa buat saya. hanya terbuat dari parutan singkong, atau tapioka, di bumbui dengan bawang di bentuk sedemikian rupa, di goreng, lalu..."

Kisah ini Saya tulis pada awalnya dari sepintas kutipan pembicaraan antaran seorang Bos dengan Seorang karywannya di sebuah WARNET (Warung Internet)di daerah tempat tinggal Saya.

Malam itu secara tidak sengaja Saya terlibat ditengah pembicaraan antara Bos dengan Karyawannya itu, meskipun hanya sebagai pendengar yang numpang lewat saja. Dikarenakan kepentingan Saya saat yang bersamaan cuma harus membayar bil komputer yang telah Saya gunakan beberpa menit, sekaligus mengambil berkas dari sekian lembar materi yang telah Saya kumpulkan dan Saya cetak.

Sambil menunggu uang kembalian dari mbak kasir pada saat itu, Saya secara tidak sengaja mengamati keadaan sekitar termasuk kearah sang bos pemilik warnet yang tengah asik ngobrol sambil makan cemilan sendirian dalam sebuah kantong plastik berukuran 1 kg.

Dalam obrolan itu sang Bos dengan santainya menanyakan perihal cemilan yang ia sendiri tengah memakannya sudah separuh dari ujung batas plastik pembungkusnya.

"Nama makanan ini sebenernya apa sih, Peng?", tanya sang bos kepada mas Pepeng karyawannya.

"Ya Lanting". jawabnya singkat sambil sibuk mengisi selembar kertas yang sempat saya lirik ternyata sebuah nota pembelian Voucher Hp yang ada didepannya.
"Kenapa sih ko namanya Lanting?", tanyanya seakan tidak merasa puas mendapat jawaban puas dari karyawannya.
"Iya kaya anting-antingkali". jawab pepeng dengan lugunya.
Melihat dan mendengar ulah ke 2 orang tersebut, Saya tersenyum sambil bergegas keluar meninggalkan mereka yang sedang asyik membahas sebuah cemilan yang kita kutip namanya "lanting".

Sambil melangkah pulang menuju rumah kost yang saya tinggali di seberang jalan dari warnet yang sering saya kunjungi tersebut. Ingin sekali saya terlibat dalam topik yang baru saja saya temui itu, tapi saya sadar kalo saya hanya berperan sebagai pelanggan yang kebetulan mampir dan lagi mungkin pembahasan soal lanting tadi adalah pembahasan yang mungkin hal biasa. "Biasa tapi membuat saya ingin ikut angkat bicara, tidak penting tapi cukup menggelikan buat saya".

Saya memang orang desa, yang tidak merasa asing mendengar nama sebuah cemilan "lanting", makanan ringan yang sering saya temui di desa atau daerah kampung tempat saya berasal.

Saya sering menemukan pedagang lanting yang membawa barang dagangannya pagi hari ke pasar, atau di pasar saya sering melihat ratusan bal lanting-lanting di turunkan dari sebuah truk pengangkutnya untuk diantar ke toko makanan ringan yanga da dipasar tersebut, sampai saya juga pernah mencicipi cemilan tersebut saat ada tetangga atau saudara yang memiliki acara tertentu.

Bagi orang desa makanan lanting adalah sebuah makanan biasa yang mungkin saya sendiri bosan, karena sebuah lanting kalo saya nilai tidak ada istimewanya sama sekali jika di banding dengan makanan sejenis seperti keripik keju, kacang mete, emping, crispy atau jenis cemilan lain.

Tapi lanting itu sendiri seakan menjadi nyamikan (suguhan ringan) ketika ada event. bahkan lanting hampir tidak pernah absen di tengah orang-orang yang sedang terlibat obrolan di desa saya, entah itu pemuda nongkrong, ronda malam, atau obrolan kecil sambil nonton TV.

Saya tidak tau persis apa sebab awalnya, kenapa lanting ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat daerah, karena seolah-olah si lanting ini otomatis hadir ketika ada suguhan lain di sodorkan di tengah tamu yang berkunjung di sebuah keluarga.

Jika melihat dari bahan dan harganya, juga bentuknya si lanting ini juga biasa. Tidak ada yang istimewa buat saya. hanya terbuat dari parutan singkong, atau tapioka, di bumbui dengan bawang di bentuk sedemikian rupa, di goreng, lalu setelah matang baru di taburi garam atau gula halus sesuai dengan selera mau asin atau manis. Unutuk selanjutnay di kemas dalam sebuah kantong plastik atau toples...tidak istimewakan!?

Cuman yang sedikit janggal buat saya pada bentuk si lanting yang itu-itu saja, di semua daerah termasuk di jakarta saya sempat menemukan lanting di sebuah supermarket. ya bentuknya sama seperti yang saya temukan di kampung saya. Mungil...kalo tidak bentuknya seperti angka delapan ya olingkaran, walau kadang agak lonjong. Karena entah itu d kampung atau di kota atau di manapun juga lanting di buat tetap tidak boleh tidak tanpa sentuhan tangan pembuatnya.

Dan lanting di era sekarang nampaknya juga kritis terhadap beragam kalangan tempatnya di jual. Ketika lanting itu d jual di desa mungkin lebih membawa khas rasa bawangnya yang gurih, jika lanting itu d jual di pegunungan biasanya mengutamakan rasa pedas, tentu saja sebagai penghangat obrolan di udara yang dingin, atau rasa keju yang manis serta tidak kalah gurih sekarang ini mulai marak juga di gemari, terlebih jika lanting itu akan di jual di kota.

Seperti perkembangan Fashion saja...si lanting ini juga tampaknya tidak mau ketinggalan dia tidak mau di bilang kampungan terus biar "biar lanting, tapi rasanya juga keju!", kata si pembuat. Meski berasal dari daerah kecil di desa-desa terpencil tapi lanting ini juga ingin tetap jadi cemilan beergengsi di antara cemilan yang beredar di kota. Ibarat seorang artis daerah yang ingin jadi terkenal di atas persaingan pangung-pangung ibukota.

"Sungguh membutuhkan kreatifitas, untuk mengemasnya menjadi sedemikian rupa pastinya...?!"

Meski hal ini jelas benar akan membuat lanting mungkin jadi lupa diri dari mana dia berasal sebelum tenar, membuat dia mungkin akan lupa siapa dirinya jika dia berhasil meraih obsesinya itu. Semoga tidak...! (Jakarta,17 april 2008, 12.49 pm)

Selasa, 08 April 2008

T a p i

Post 1:Thursday, October 26, 2006 from pinggiranserayu.blogspot.com

Tapi
Aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
Aku bawakan resahku padamu
tapi kau bilng hanya
Aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang meski
Aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang sayang
Aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
Aku bawakan awahku padamu
tapi kau bilang kalau

Tapi aku datang padamu...
wah...!!!!
dari ...sajak kaki langit...
"catatan jejak kaki lembah lawe.."
Lembah lawe, 2001
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 11:58 PM 0 komentar

Puncak Barat, Gunung Lawe

Post 1: from pinggiranserayu.blogspot.com


Aku pergi coba tinggalkan semua, aku coba pisahkan janji dan kenyataan, mencoba lupakan yang tlah ada...hatimu penuh benci. Aku langkahkan kaki, yang berat kubuat ringan padahal, hatiku berontak, pikiranku penuh dendam namun, raga ku hanya pasrah.Tuhan, aku kadang takut...jika aku tak dapat mengingatmu, karena berat beban yanga da, dan kebimbangan yang terus meraja (he..kt coklat). Sampai kapanpun akau tunggu, sampai kebencian jemu kemudian pergi, aku coba tetap melawan apa yang tersembunyi, dalam cakrawala aku tetap setia lebih dari 365 hari...?
Aku terus coba meninggalkan yang telah ada, aku berjuang menaklukan diriku sendiri, satu demi satu aku tinggal, selangkah demi selangkah aku rubah menuju gergang baru...!!!Aku songsong gelombang kenyataan menderu penuh dendam, melangkah...meski berat aku tetap melangkah...Kau tepis aku seperti gelombang dengan karang, kau katakan tanpa pasti...bicara dengan penuh bimbang tapi pasti jelas kudengar.
" ...kau ingin aku menjauh seperti debu yang tertiup angin, kau inginkan itukah??"...Namun aku tetap yakin...disisi lain ada wajah yang harus aku tatap, wajah yang penuh airmata...Mengakui ketidak berdayaannya di hadapan sang Pencipta.....melangkahi kodrat sebagai seorang hamba....???

"cobaan terus mengintip dan mencoba, mengiringi...
...catatan jejak kaki lembah lawe..."

Lembah lawe, 30 Juli 2001
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 12:10 AM 0 komentar

Penghianatan 365 hari

Post 1: from pinggiranserayu.blogspot.com

365 hari ...kucari sepenggal asa tuk cari impian cinta
kucari sebait kata tuk ungkap sebersit rasa

365 hari...
ku dahaga letih penuh duka
berkorban walau kadang kecewa
terhina dan dihina siksa

365 hari...
kembali kau gores luka
disaat tulus hatiku
kehadiranku ternyata tak berarti


365 hari...
kau hianati asaku
kau hempas jiwaku
terkapar...terhempas dera
dengar ucap santun penuh bisa
kau sudutkan raga pada sisi ruang gelap dan pengap...
Kini...kuterluka dengan luka makin parah
mencoba berdiri tuk melangkah
dengan hati yang berdarah
coba berjalan walau terengah..

365 hari...
sejuta kecewa harus kuterima
sejuta dukapun kurasa
oleh karena penghianatan...

365 hari...
tanpa cinta dan harga diri....???
broken

from "mading" my school
by jejak kaki lembah lawe 2001
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 12:18 AM 0 komentar

Doa Sang Pecinta

Post 1:Friday, October 27, 2006 from pinggiranserayu.blogspot.com



Tuhan....jadikanlah aku pembawa damai...

Bila terjadi kebencian...jadikanlah aku pembawa cinta kasih...

Bila terjadi penghinaan...jadikanlah aku pembawa pengampunan...

Bila terjadi perselisihan...jadikanlah aku pembawa kerukunan...

Bila terjadi kebimbangan ... jadikanlah aku pembawa kepastian...
Bila terjadi kesesatan...jadikanlah aku pembawa kebenaran...

Bila terjadi kecemasan...jadikanlah aku pembawa harapan...

Bila terjadi kesedihan...jadikanlah aku pembawa bahagia...

Bila terjadi kegelapan...jadikanlah aku pembawa terang...

"Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur, memahami daripada di pahami, mencintai daripada dicintai.Sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni...aku diampuni, dengan mati suri...aku bangkit lagy untuk hidup selamanya....!!!"

catatan jejak kaki lembah lawe 2003

by mas ezra
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 12:22 AM 0 komentar

Kerikil Mungil

post 1: from pinggiranserayu.blogspot.com

Mungkin....
aku hanya salah satu diantara ribuan "kerikil mungil"...
yang terdampar di pelataran bebatuan kali
menghampar di pinggiran sepajang aliran "sungai serayu".

Mungkin...
menjadi sebuah kesetiaan...
untuk menantimu
sambil meyakinkan suara terlantun merdu dari aliran "sungai serayu"....


Pinggir serayu, 30 Okt 2006 (18:41wib)
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 4:24 AM 0 komentar

Revolusi Pikiran Koe

Post 1:Tuesday, October 31, 2006 from pinggiranserayu.blogspot.com


Kini...dihari ini banyak hal yang berubah
Tak bisa hanya menendangnya jauh tuk mendapat suatu kebenaran
Kadang...sesuatu terjadi dengan cepat dan tak ada yang tampak berakhir
Sesuatu yang kumulai sekali bukan miliku lagi
Aku pikir...kini saatnya aku berbalik atau kembali

Kau...miliki wajah seperti puteri mungil dan punya naluri wanita
Senyummu hangat dan lembut
Kudengar orang-orang mengatakan bahwa aku harus tetap berada jauh
Dirimu dan semua problema yang kamu bawa
Mereka takan pernah mengenalimu
Tak seorangpun pernah mengetahui apa yang harus di lakukan
Mereka tak kan pernah melihatmu menangis
Mereka takkan pernah tahu, mengapa???

Kini...saatnya dirimu kembali bebas
Ketika kau inginkan semua, maka kau akan melihat
Kinilah...saatnya kamu untuk bebas
Ketika kau inginkan semuanya, maka kau akan melihat
Apa arti semua itu...?

Lihat ...anak laki-laki kecil menggandeng tangan ibunya
matanya dapat melihat sesuatu yang lama tlah kita lupakan
Dunia kini menjadi mudah dan kenapa tidak?
Dia selalu benar sampai hari ini
Ketika "mikey mouse" harus pergi jauh...

Inilah saatnya kau untuk kembali bebas
Dunia ini menangis untuk kembali bebas
Dunia ini menagis takkanbisa kau lihat
Kita lihat perubahan untuk melakukan dengan benar

Kita butuh "revolusi pikiran"
Untuk bisa jauh dari keegoisan ini
Hentikan bermain tanpa sadar...
cobalah tuk bebas...
Inilah saatnya kembalinya dirimu...?!!

by sang petualang

Pinggir serayu, bukitselatan 29 Okt 2001
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 10:01 PM 0 komentar

>>:Diatas Meja :<<

post 1 : from pinggiranserayu.blogspot.com


diatas meja cangkir kosong
gelisah mengingatkan
tentang hidup yang percuma

diatas meja bungkus-bungkus roko mengeluh
dan debu ada kertas
tak ramah lagi bicara

diatas meja, inikah seribu
masa silam dan catatan
tentang dosa kita???

from
sajak kaki langit, agustus 2001
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 12:14 AM 0 komentar

Kereta Cinta

post 1:Wednesday, November 01, 2006 from pinggiranserayu.blogspot.com


Aku...tetap rangakaikan gerbong hidupku
panjang hitam dan berlikudebu, debu melekat di tubuhku
diantara letih dan keringat

aku gauli lara dalam tiap langkah
sendu dan kelabu adalah tetes air yang ku reguk
tatap mataku adalah garis-mimpi yang tak pasti
dan cintaku bagai tarikan nafas yang sesak

meski cinta ini sudah membara
tapi masih pantaskah cinta menjadi api
sementara bayangmu berkelebat di pelupuk mata
aku hanya diam, dirimu terlalu suci


tlah 1000 kali aku jelajahi lautan cinta
tlah 1000 kali aku di khianati

walaw 1000 kali merapi meletus setiap hari
bahkan jika air laut 1000 kali pasangpun

tapi aku tak perduli
aku tetap menunggumu dindaku...

"sajak kaki langit" dari pinggiran serayu
5 November 2001
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 12:28 AM 1 komentar

Jalan Cinta Gang Buntu

post 1:Sunday, November 05, 2006 from pinggiranserayu.blogspot.com


Ku berjalan menyusuri waktu
penat sudah diri tiada ku peduli
mencari bayangmu disetiap sudut benua
dimana kasih berada....

Rentetan kisah iringi langkah kaki yang ta tau kemana..
disini hanya mampu menanti...
hanya menanti....
waktu ...
kapan kau sampaikan padanya...
diriku menyimpan rindu...

Oh..kanda...
Begitu banyak jalan yang ku lewati
namun... tiada kutemui pintu terbuka
untukmu ...kanda

Hanya doa yang mampu ku sematkan...
tuk kanda seorang...
percayalah...
dirimu kan jadi lampu penerang hati..

from Virgo park royale, HK
to Sang Penjaga Hati
Diposting oleh Sang Penjaga Hati di 8:38 PM

Pesan Cinta

post 1 :Monday, May 21, 2007 at pinggiranserayu.blogspot.com


Kepada sahabat-sahabat ku yang ............MASIH SINGLE
Cinta ibarat kupu-kupu. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu disaat kau tak menduganya.Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak menerima. Jadi ... tenang-tenang saja, jangan ter-buru buru dan pilihlah yang terbaik.

Kepada sahabat-sahabat ku yang............RAGU-RAGU DENGAN PERNIKAHAN
Cinta bukannya perkara mencari seseorang yang "sempurna", tetapi menemukan seseorang yang bisa membantumu menjadikan dirimu menjadi sempurna.

Kepada sahabat-sahabatku yang............PLAYBOY/PLAYGIRL
Jangan katakan "Aku cinta padamu" bila kau tidak benar - benar peduli. Jangan bicarakan soal perasaan-perasaan bila itu tidak benar-benar ada. Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kau hanya berniat main-main dengannya. Jangan menatap kedalam mata bila apa yang kau kerjakan cuma berbohong. Hal terkejam yang bisa dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tidak berniat samasekali 'tuk menerimanya' saat ia terjatuh.........

Kepada sahabat-sahabatku yang ............SUDAH MENIKAH
Kalau Cinta jangan katakan "Ini salahmu!", tapi "Maafkan aku, ya!" Jangan juga katakan "Kau dimana!", melainkan "Aku disini, kenapa?" Bukan "Kok bisa sih kau begitu!" tapi "Aku ngerti."
Dan juga bukan "Coba, seandainya kau..." akan tetapi "Terima kasih ya, kau begitu....."

Kepada sahabat-sahabatku yang............BERTUNANGAN
Tolok ukur saling mencocoki bukanlah berapa lamanya waktu yang kalian habiskan bersama, melainkan untuk betapa baiknya kebersamaan anda berdua.

Kepada sahabat-sahabatku yang ............PATAH HATI
Sakit... patah hati... bertahan selama kau menginginkannya, dan akan mengiris luka sedalam kau
membiarkannya. Tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi rasa itu, melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan hikmahnya.

Kepada sahabat-sahabatku yang ............BELUM PERNAH JATUH CINTA
Bagaimana kalau jatuh cinta: Mau jatuh jatuhlah tapi jangan sampai terjerumus, tetaplah konsisten tapi jangan terlalu "ngotot", berbagilah dan jangan sekali-sekali tidak fair, berpengertianlah dan cobalah untuk tidak menuntut, siap2lah untuk terluka dan menderita, tapi jangan kau simpan semua rasa sakitmu jika itu benar-benar kau alami.

Kepada sahabat-sahabatku yang ............INGIN MENGUASAI
Hatimu patah melihat yang kau cintai berbahagia dengan orang lain, tapi akan lebih sakit lagi mengetahui bahwa yang kau cintai ternyata tidak bahagia denganmu.

Kepada sahabat-sahabatku yang ............TAKUT MENGAKUI
Cinta menyakitkan bila anda putuskan hubungan dengan seseorang. Tapi lebih sakit lagi bila seseorang memutuskan hubungan denganmu. Tapi cinta paling menyakitkan bila orang yang kau cintai samasekali tidak mengetahui perasaanmu [terhadapnya].

Kepada sahabat-sahabatku yang ............MASIH BERTAHAN MENCINTAI SEORANG YANG SUDAH PERGI
Hal menyedihkan dalam hidup ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta, hanya kemudian pada akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah menyiakan ber-tahun2 untuk seseorang yang tidak layak. Kalau sekarang ia sudah tak layak, 10 tahun dari sekarangpun ia juga tak akan layak. Biarkan dia pergi,lupakan.......!!

Dari email Gelap
di YM May@ 2007

Tidur

Tidur

Tidur itu seperti gelap
Tidur itu sepi...

Tidur itu seperti mati
Karena tidur itu misteri
Maka tidurlah...

Tidur itu seperti mimpi
Yang sulit di lalui
Sepi tak pernah pasti
Tapi tidur itu bukan mati,

Aku tak pernah peduli
kapan aku mati

Mungkin seperti mimpi
Sepi...namun pasti.

still of the night ... (night yard �)
Jakarta, 05April'08 - 00.45am
Dari "Han", saat takut tidur
Ditulis oleh Mas ezra